Assalamu'Alaikum . . .
Maaf sebelumnya sebenarnya tulisan ini di buat kemarin, akan tetapi karena banyaknya tugas serta kesibukan diriku dalam menjalani aktivitas dunia ini, membuat bagian kedua ini baru terbit malam ini. . (koran kali terbit . . . wkwkwkwkwk). Sipplah kita lanjut dan konsen membaca tulisan 2matabiru berikut ini. . . .
Sebelumnya, aku sudah membahas bagaimana diriku di usia 1 hari hingga 6 tahun . . . Sekarang izinkan diriku menyalurkan cerita yang ku alami di usiaku selanjutnya . . ^_^
Intinya di usiaku itu, ku belum tahu apa maksud dari orang tuaku . . yang ada hanya rasa takut diriku sewaktu di cubit, sungguh itu sangat menyakitkan dan rasa kasih yang kudapkan dari sosok ayah . . . .
Bersambung . . .
Maaf sebelumnya sebenarnya tulisan ini di buat kemarin, akan tetapi karena banyaknya tugas serta kesibukan diriku dalam menjalani aktivitas dunia ini, membuat bagian kedua ini baru terbit malam ini. . (koran kali terbit . . . wkwkwkwkwk). Sipplah kita lanjut dan konsen membaca tulisan 2matabiru berikut ini. . . .
Sebelumnya, aku sudah membahas bagaimana diriku di usia 1 hari hingga 6 tahun . . . Sekarang izinkan diriku menyalurkan cerita yang ku alami di usiaku selanjutnya . . ^_^
- Di usia 7 tahun, hampir sama dengan anak-anak lainnya . . . main sana sini, jungkir balik, berkelahi, menangis hingga pulang di ceramahi oleh orang tua menjadi hal yang tidak asing lagi. hehehehe . . . luar biasa kata pak mairo . . ehhh hahaha. . . . sebenarnya jujur, masa kecil di usia 7 tahun ini, aku paling takut dengan cubitan ibuku . . . kalau melakukan tindakan kurang baik, yah ditegur dululah, "Andi, jangan begitu nak" pintah ibuku. humm sebelumny nama panggilanku itu ANDI, nda tahu kenapa nama itu menjadi pangilan sehari-hariku . . . mendengar perkataan ibuku, sentak ku berhenti dan diam. Beberapa lama kemudian di ulangi lagi . . . melihat hal itu, ibuku mulai kesal. yah namanya manusia capek juga selalu menegur.. humm tingkahku sudah kelewat batas, dipanggillah aku, ku biasa lari sih tapi pulangnyadipanngil lagi . . sama jie. . . hahahaha . . . Akupun menyerahkan diri, dengan raut kening mengkerut, dan langkah kecil ku hampiri ibu yang memanggilku. "hmm sudah mie bu, berhentima kodong . " celotehku kugu kepada ibu tuk meminta maaf akan tindakan kurang terpujiku . .ibu melihatku dan mulai mengarahkan tangannya yang telah mengambil posisi cubitan yang di arahkannya ke pahaku . . Ibuku muali menyubit, sontakku teriak: "hmmm ampumma bu . . . adehh . . . mmpumma kdong!!!!" kataku . . . "masih mau lagi begitu????" tanya ibuku . . . humm "nda mie bu" jawabku lugu sambil menangis . . ."Betul??" tanya ibuku lgi . . . . "Ieeeee . . ." jawabku lagi. . . . cubitanyapun dilepaskan dari pahaku, trangisku meredah, ku tunduk dan meratapi apa kesalahanku . . Waktu kecil pikiranku ibu sangat jahat telah membuatku seperti ini . . apakah ini bentuk kasih sayangnya??? itu yang selalu ada dalam pikiranku waktu itu. Yah setelah itu, aku lari dan mencari ayahku . . . kulihatnya dengan mata berkaca-kaca "Pak, ibu na cubit ki" tanyaku . . hehehehe ayahku tertawa . . lalu memanggilku "sini, apa lagi kau buat??? kau itu nda pernah mendengar belah . . . sana ambil minyak gosok" jawab ayahku. Ku bergegas mengambilnya dan memberikannya.. ayahku mulai membuka minyak gosok itu lalu dituangkan sedikit di atas telapak tangannya . . lalu di basuhnya ke pahaku yang hitam paska di cubitan ibuku . . . Setelah itu ku berbaring di samping ayahku . .
Intinya di usiaku itu, ku belum tahu apa maksud dari orang tuaku . . yang ada hanya rasa takut diriku sewaktu di cubit, sungguh itu sangat menyakitkan dan rasa kasih yang kudapkan dari sosok ayah . . . .
Bersambung . . .