2.24.2012

22-02-2012 = 21 Tahun (Bagian Kedua)

Assalamu'Alaikum . . .
Maaf sebelumnya sebenarnya tulisan ini di buat kemarin, akan tetapi karena banyaknya tugas serta kesibukan diriku dalam menjalani aktivitas dunia ini, membuat bagian kedua ini baru terbit malam ini. .  (koran kali terbit . . . wkwkwkwkwk). Sipplah kita lanjut dan konsen membaca tulisan 2matabiru berikut ini. . . .

Sebelumnya, aku sudah membahas bagaimana diriku di usia 1 hari hingga 6 tahun . . . Sekarang izinkan diriku menyalurkan cerita yang ku alami di usiaku selanjutnya . . ^_^

  • Di usia 7 tahun, hampir sama dengan anak-anak lainnya . . . main sana sini, jungkir balik, berkelahi, menangis hingga pulang di ceramahi oleh orang tua menjadi hal yang tidak asing lagi. hehehehe . . . luar biasa kata pak mairo . .  ehhh hahaha. . . .  sebenarnya jujur, masa kecil di usia 7 tahun ini, aku paling takut dengan cubitan ibuku . . . kalau melakukan tindakan kurang baik, yah ditegur dululah, "Andi, jangan begitu nak" pintah ibuku. humm sebelumny nama panggilanku itu ANDI, nda tahu kenapa nama itu menjadi pangilan sehari-hariku . . . mendengar perkataan ibuku, sentak ku berhenti dan diam. Beberapa lama kemudian di ulangi lagi . . . melihat hal itu, ibuku mulai kesal. yah namanya manusia capek juga selalu menegur.. humm tingkahku sudah kelewat batas, dipanggillah aku, ku biasa lari sih tapi pulangnyadipanngil lagi . . sama jie. . .  hahahaha . . . Akupun  menyerahkan diri, dengan raut kening mengkerut, dan langkah kecil ku hampiri ibu yang memanggilku. "hmm sudah mie bu, berhentima kodong . " celotehku kugu kepada ibu tuk meminta maaf akan tindakan kurang terpujiku . .ibu melihatku dan mulai mengarahkan tangannya yang telah mengambil posisi cubitan yang  di arahkannya ke pahaku . . Ibuku muali menyubit, sontakku teriak: "hmmm ampumma bu . . . adehh . . . mmpumma kdong!!!!" kataku . . . "masih mau lagi begitu????" tanya ibuku . . . humm "nda mie bu" jawabku lugu sambil menangis . . ."Betul??" tanya ibuku lgi . . . . "Ieeeee . . ." jawabku lagi. . . . cubitanyapun dilepaskan dari pahaku, trangisku meredah, ku tunduk dan meratapi apa kesalahanku . . Waktu kecil pikiranku ibu sangat jahat telah membuatku seperti ini . . apakah ini bentuk kasih sayangnya??? itu yang selalu ada dalam pikiranku waktu itu. Yah setelah itu, aku lari dan mencari ayahku . . . kulihatnya dengan mata berkaca-kaca "Pak, ibu na cubit ki" tanyaku . . hehehehe ayahku tertawa . .  lalu memanggilku "sini, apa lagi kau buat??? kau itu nda pernah mendengar belah . . . sana ambil minyak gosok" jawab ayahku. Ku bergegas mengambilnya dan memberikannya.. ayahku mulai membuka minyak gosok itu lalu dituangkan sedikit di atas telapak tangannya . . lalu di basuhnya ke pahaku yang hitam paska di cubitan ibuku . . . Setelah itu ku berbaring di samping ayahku . .
Sosok yang begitu imajinatif, sopan tingkah dan perbuatan menjadi sosok figur idamanku sejak kecil, itu adalah ayahku. Walau terkadang tidak banyak waktunya untukku karena kesibukannya dalam mencari nafka keluarga. Trus Sang  pengubah sikap dan perilaku diriku, yang selalu menunjukkan mana yang baik dan mana yang tidak baik olehku itu adalah ibuku. Walau terkadang caranya membuatku kesalsih . . . . . hhe
Intinya di usiaku itu, ku belum tahu apa maksud dari orang tuaku . . yang ada hanya rasa takut diriku sewaktu di cubit, sungguh itu sangat menyakitkan dan rasa kasih yang kudapkan dari sosok ayah . . . .

Bersambung  . . .

Berapa yang Melihat Web ini

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost