Perkenalkan dia Amelia . . .
Dalam hidupku, mesti sabar tuk mendapatkannya . . .
mesti sabar tuk mewujudkannya, mesti sabar tuk melakukannya.
banyak hal yang ku tahu tentangnya . . .
Ia bukan hal yang mudah tuk digapai, bukan pula hal yang muda tuk rasakan. Butuh banyak pengorbanan waktu, materi, dan moment penting tuk membuatnya hidup dalam diriku.
Amelia.... Andai Menunggu Lebih Indah,
dalam hatiku, ia sosok terindah yang hanya sedikit menghinggapi rasa, perasaan, dan pikiran manusia . . .
Ntah karena apa? ntah karena bagaimana? ntah karena dimana? ntah karena kenapa? dan ntah kerena SIAPA?.
Dari kecil ku mengenalnya walau hanya sebatas penglihatan, tapi ku ragu akan bisa menggapainya, pikiran dan perasaanku masih pas-pasan tuk berkenalan dengannya. . . Entah mengapa? seiring berjalannya waktu, diri yang kurasa, seakan terbelah tiga vertikal. setiap belahan terhinggapi keberanian dan bersatu menjadi 3 kali lipat . . .
Setiap langkah sadar akan kedudukanku, ku menyukai dirinya setelah sang pencipta dan orang yang ku sayangi.
Diriku menyukai Amelia . . . menyukai Andai Menunggu Lebih Indah
Hingga ku besar, Amelia masih seperti itu..... masih penuh dengan tanda tanya...
Setiap ku kedipkan mata, Andai Menunggu Lebih Indah . . . .
Setiap hembusan nafas, Andai Menunggu Lebih Indah . . .
Setiap tangan memberi, Andai Menunggu Lebih Indah . . .
Wahai Amelia, dengarlah . . . Andai Menunggu Lebih Indah, masihkah kau misterius?
Sesabar apakah diriku kelak?
Jangan kau hinggapi apa yang membuatku menanti . . .
Andai Menunggu Lebih Indah, ku kan selalu menunggu . .
Amelia, bukan manusia, bukan makhluk hidup . . . Tapi buah akan harapan yang tak teriyakan . . .
Amelia itu Andai Menunggu Lebih Indah . . .
Amelia itu, hasil dari proses usaha yang berujung penyesalan . . .
Mungkin anda tahu tentang Amelia itu....
Dalam hidupku, mesti sabar tuk mendapatkannya . . .
mesti sabar tuk mewujudkannya, mesti sabar tuk melakukannya.
banyak hal yang ku tahu tentangnya . . .
Ia bukan hal yang mudah tuk digapai, bukan pula hal yang muda tuk rasakan. Butuh banyak pengorbanan waktu, materi, dan moment penting tuk membuatnya hidup dalam diriku.
Amelia.... Andai Menunggu Lebih Indah,
dalam hatiku, ia sosok terindah yang hanya sedikit menghinggapi rasa, perasaan, dan pikiran manusia . . .
Ntah karena apa? ntah karena bagaimana? ntah karena dimana? ntah karena kenapa? dan ntah kerena SIAPA?.
Dari kecil ku mengenalnya walau hanya sebatas penglihatan, tapi ku ragu akan bisa menggapainya, pikiran dan perasaanku masih pas-pasan tuk berkenalan dengannya. . . Entah mengapa? seiring berjalannya waktu, diri yang kurasa, seakan terbelah tiga vertikal. setiap belahan terhinggapi keberanian dan bersatu menjadi 3 kali lipat . . .
Setiap langkah sadar akan kedudukanku, ku menyukai dirinya setelah sang pencipta dan orang yang ku sayangi.
Diriku menyukai Amelia . . . menyukai Andai Menunggu Lebih Indah
Hingga ku besar, Amelia masih seperti itu..... masih penuh dengan tanda tanya...
Setiap ku kedipkan mata, Andai Menunggu Lebih Indah . . . .
Setiap hembusan nafas, Andai Menunggu Lebih Indah . . .
Setiap tangan memberi, Andai Menunggu Lebih Indah . . .
Wahai Amelia, dengarlah . . . Andai Menunggu Lebih Indah, masihkah kau misterius?
Sesabar apakah diriku kelak?
Jangan kau hinggapi apa yang membuatku menanti . . .
Andai Menunggu Lebih Indah, ku kan selalu menunggu . .
Amelia, bukan manusia, bukan makhluk hidup . . . Tapi buah akan harapan yang tak teriyakan . . .
Amelia itu Andai Menunggu Lebih Indah . . .
Amelia itu, hasil dari proses usaha yang berujung penyesalan . . .
Mungkin anda tahu tentang Amelia itu....