Pengakuan sosiologi pertama tentang arti pentingnya individu dalam
menjembatani media massa dengan publik pada umumnya adalah merupakan bagian
dari penelitian (studi perintis) mengenai perilaku memilih yang dilakukan oleh
Lazarsfeld dan kawan-kawannya selama kampanye presiden tahun 1940. Dalam
penelitian ini Lazarsfeld memperkenalkan sebuah metode penelitian baru yang
dinamakan panel technique.
Reinforcement effect dapat juga dipahami dalam hubungannya dengan homogenitas politis kelompok-kelompok sosial. Hasil penelitian telah menunjukkan berulangkali bahwa orang-orang telah memilih "secara kelompok", artinya bahwa orang-orang yang berada dalam gereja, keluarga, klub-klub sosial dan kelompok kelembagaan yang sama cenderung untuk memilih atau memberikan suara yang sama.
Charles R. Wright menegaskan bahwa dalam bentuknya yang lebih umum kata pemuka pendapat menunjukkan individu-individu yang melalui kontak-kontak personalnya sehari-hari, mempengaruhi orang lain dalam pembentukan keputusan dan pendapat. Pemuka pendapat tidak perlu merupakan pemimpin-pemimpin formal suatu masyarakat atau orang-orang yang memegang jabatan tertentu berdasarkan prestise sosial.
Robert K. Merton melalui penelitiannya telah menemukan adanya pemuka pendapat sebagai local influentials (tokoh lokal) dan cosmopolitan influentials (tokoh kosmopolitan) dalam mempengaruhi perilaku anggota masyarakat. Antara local influentials dengan cosmopolitan influentials menunjukkan perilaku komunikasi yang berbeda.
Media massa yang dapat menjangkau khalayak yang lebih luas tidak dapat secara otomatis dinyatakan memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan komunikasi lainnya. Sangat dimungkinkan bentuk komunikasi lainnya yang hanya memiliki jangkauan yang kecil justru memiliki pengaruh yang lebih besar daripada media massa dalam mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan.
Dalam perspektif sosiologi, kepemimpinan pendapat bukanlah sifat individu, seperti ciri kepribadian, tetapi merupakan suatu tindakan sosial (social act) atau serangkaian tindakan yang melibatkan interaksi antara dua orang individu atau lebih. Minat sosiologi berfokus pada pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Pada kondisi-kondisi apakah interaksi itu cenderung terjadi, sifat interaksi, keteraturan dalam karakteristik sosial dari orang-orang yang cenderung memainkan peranan sebagai pemuka pendapat pada berbagai macam persoalan di dalam kondisi-kondisi yang berlainan dan perilaku komunikasi serta aktivitas-aktivitas lain dari orang yang memainkan peranan sebagai pemuka pendapat atau sebagai pengikut mengenai beberapa topik dan masih banyak lagi yang lain.
Reinforcement effect dapat juga dipahami dalam hubungannya dengan homogenitas politis kelompok-kelompok sosial. Hasil penelitian telah menunjukkan berulangkali bahwa orang-orang telah memilih "secara kelompok", artinya bahwa orang-orang yang berada dalam gereja, keluarga, klub-klub sosial dan kelompok kelembagaan yang sama cenderung untuk memilih atau memberikan suara yang sama.
Charles R. Wright menegaskan bahwa dalam bentuknya yang lebih umum kata pemuka pendapat menunjukkan individu-individu yang melalui kontak-kontak personalnya sehari-hari, mempengaruhi orang lain dalam pembentukan keputusan dan pendapat. Pemuka pendapat tidak perlu merupakan pemimpin-pemimpin formal suatu masyarakat atau orang-orang yang memegang jabatan tertentu berdasarkan prestise sosial.
Robert K. Merton melalui penelitiannya telah menemukan adanya pemuka pendapat sebagai local influentials (tokoh lokal) dan cosmopolitan influentials (tokoh kosmopolitan) dalam mempengaruhi perilaku anggota masyarakat. Antara local influentials dengan cosmopolitan influentials menunjukkan perilaku komunikasi yang berbeda.
Media massa yang dapat menjangkau khalayak yang lebih luas tidak dapat secara otomatis dinyatakan memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan komunikasi lainnya. Sangat dimungkinkan bentuk komunikasi lainnya yang hanya memiliki jangkauan yang kecil justru memiliki pengaruh yang lebih besar daripada media massa dalam mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan.
Dalam perspektif sosiologi, kepemimpinan pendapat bukanlah sifat individu, seperti ciri kepribadian, tetapi merupakan suatu tindakan sosial (social act) atau serangkaian tindakan yang melibatkan interaksi antara dua orang individu atau lebih. Minat sosiologi berfokus pada pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Pada kondisi-kondisi apakah interaksi itu cenderung terjadi, sifat interaksi, keteraturan dalam karakteristik sosial dari orang-orang yang cenderung memainkan peranan sebagai pemuka pendapat pada berbagai macam persoalan di dalam kondisi-kondisi yang berlainan dan perilaku komunikasi serta aktivitas-aktivitas lain dari orang yang memainkan peranan sebagai pemuka pendapat atau sebagai pengikut mengenai beberapa topik dan masih banyak lagi yang lain.