5.06.2012

HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI KOMUNIKASI


Lahirnya Sosiologi Komunikasi
            Kalau Anda membaca dalam Bungin (2006:17), Anda pasti temukan bahwa asal mula kajian komunikasi dalam sosiologi bermula dari akar tradisi pemikiran Karl Marx, dimana Marx sendiri termasuk pendiri sosiologi yang beraliran Jerman. Gagasan-gagasan awal Marx tidak pernah lepas dari pemikiran Hegel. Sementara Hegel memiliki pengaruh yang kuat terhadap Marx.
            Lalu, kira-kira, apa inti pemikiran Hegel? Menurut Ritzer sebagaimana dikutip Bungin, pemikiran Hegel yang paling utama adalah ajarannya tentang dialektika dan idealisme. Dialektika dipahami sebagai cara berpikir yang mana menekankan arti pentingnya suatu proses, hubungan, dinamika, konflik dan kontradiksi. Dialektika juga dipahami oleh Hegel sebagai bagian yang berhubungan satu dengan lainnya. Nah, ternyata berawal dari pengajarannya tentang dialektika/hubungan inilah lalu kemudiannya timbullah gagasan-gagasan tentang komunikasi. Gagasan-gagasan ini, oleh Jurgen Habermas disebut dengan tindakan komunikasi (interaksi).
            Apa yang terjadi selanjutnya? Bungin (2006 : 19) juga menyebutkan bahwa ternyata sosiologi telah menaruh minat pada persoalan komunikasi. Sejak Auguste Comte memperkenalkan istilah dinamika sosial, lalu konsep kesadaran kolektif oleh Emile Durkheim, interaksi sosial versi Karl Marx, tindakan komunikatif dan teori komunikasi dari Jurgen Habermas merupakan titik awal munculnya sosiologi komunikasi.
Ruang Lingkup dan Konsep Sosiologi Komunikasi
Setelah kita mengetahui sejarah lahirnya sosiologi komunikasi, sekarang kita akan membahas ruang lingkup sosiologi komunikasi. Pada bagian ini, Anda akan mengenal konsep-konsep apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup sosiologi komunikasi.
Menurut Bungin (2006 : 27-31), sosiologi komunikasi terdiri dari 4 konsep yang sekaligus menjadi ruang lingkup sosiologi komunikasi. Ke-empat konsep tersebut yakni sosiologi, masyarakat, komunikasi, dan teknologi media/informasi. Selanjutnya, mari kita mempelajarinya satu per satu:
Sosiologi
Tentu anda masih ingat bukan, pengertian sosiologi dalam mata kuliah Pengantar Sosiologi. Untuk menyegarkan ingatan Anda, berikut disajikan beberapa pengertian dari sosiologi:
Liliweri, (Tanpa Tahun, halaman 2 – 4) mengutip beberapa pendapat para ahli tentang definisi sosiologi.
Roucek dan Warren, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam kelompok-kelompok.
William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff, sosiologi adalah penelitian ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, sosiologi ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Pitirin Sorokin (dikutip Bungin, 2006 : 27-28), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari: a) Hubungan dan pengaruh timbal balik antar aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya: antara gejala ekomomi dan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan lain sebagainya); b) Hubungan dengan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala nonsosial (misalnya: gejala geografis, biologis, dan sebagainya); c). Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa yang dimaksudkan dengan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia sebagai makhluk sosial termasuk di dalamnya berbagai aktifitas atau gejala sosial yang kemudian menghasilkan perubahan-perubahan sosial.
Masyarakat
Setelah kita mempelajari sosiologi, sekarang kita akan membahas konsep kedua yaitu masyarakat. Ingat, masyarakat merupakan salah satu ruang lingkup dari sosiologi komunikasi. Artinya bahwa masyarakat merupakan salah satu yang dibahas dalam sosiologi komunikasi.
Apa itu masyarakat? Sebetulnya, masyarakat merupakan objek dari sosiologi. Untuk memahami definisi masyarakat, alangkah baiknya kita merujuk pada beberapa pandangan ahli berikut:
Ralph Linton (dikutip Bungin, 2006 : 29) memahami masyarakat sebagai sekelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
Selo Soemardjan, mengatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
Dari dua definisi di atas jelaslah bahwa masyarakat itu terdiri dari kumpulan orang-orang yang hidup berdampingan (hidup bersama) dalam suatu wilayah dan terikat oleh aturan-aturan atau norma-norma sosial yang mereka tentukan dan taati.
Komunikasi
Masih ingatkah Anda bahwa istilah komunikasi yang dalam bahasa Inggris disebut communication, berasal dari bahasa Latin, communicatio? Sebagaimana Anda telah pelajari dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi, kata communicatio berasal dari kata communis yang artinya sama. Tentu saja, konteks sama yang dimaksudkan ialah sama makna.
Kesamaan makna ini terjadi ketika misalnya Anda terlibat dalam percakapan dengan teman Anda, dimana tidak saja menggunakan bahasa yang sama, namun juga Anda berdua sama-sama mengerti dan memahami makna dari apa yang Anda berdua percakapkan itu. Jadi, kesamaan makna lebih mengarah pada kesamaan pandangan di antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi mengenai isi dari pesan tersebut.
Sebagaimana Anda tahu, banyak sekali definisi yang diberikan untuk memahami arti kata komunikasi. Secara sederhana, Anda dapat merujuk pada definisi yang diberikan Littlejohn (2002 : 7) bahwa komunikasi merupakan suatu proses pemindahan (transmisi) informasi.
Untuk kepentingan pendefinisian komunikasi, umumnya para pakar ilmu komunikasi merujuk pada pandangan Harold Lasswell dalam bukunya The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell (Effendy, 1997 : 10) yang menjelaskan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan berikut: Who Says What in Which Channel to Whom with What Effect? Bila diterjemahkan maka akan menjadi: Siapa Mengatakan Apa dengan Saluran Apa kepada Siapa dan dengan Efek Apa?.
Bila Anda menyimak baik-baik formulasi Lasswell ini maka Anda akan dapat memahami elemen-elemen penting dari komunikasi. Mari kita bahas satu per satu.
Kata who (siapa) dalam konteks komunikasi merujuk kepada seorang pemberi pesan. Pemberi pesan ini biasanya dikenal dengan sebutan sumber informasi, komunikator, atau pengirim pesan.
Says what (mengatakan apa) merujuk pada apa yang diperkatakan. Dalam hal ini pesan atau isi dari percakapan/pembicaraan. Pesan ini lalu kita kenal dengan sebutan verbal (melalui kata-kata dan atau tulisan) dan non verbal (menggunakan bahasa isyarat).
In which channel (dengan saluran apa) mengarah pada alat atau saluran atau media yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Anda tentu tahu bukan, manusia dapat menggunakan bermacam-macam saluran dalam berkomunikasi. Media yang paling praktis dan semua orang menggunakannya saat berkomunikasi adalah panca indera manusia. Selain itu, kita juga mengenal saluran komunikasi menggunakan alat bantu seperti telephon, telegram, dan surat). Ada juga saluran komunikasi yang digunakan untuk khalayak yang jumlahnya lebih besar (massa) yaitu media cetak dan elektronik.
To whom (kepada siapa) ditujukan untuk penerima pesan. Penerima pesan ini disebut juga sebagai komunikan, atau receiver. Bila anda berinisiatif menelpon sahabat anda, maka sahabat anda itu disebut sebagai komunikan.
With what effect (dengan efek apa) merujuk pada pengaruh yang ditimbulkan dari komunikasi. Pengaruh ini dapat meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap lawan bicara.Jadi, berdasarkan uraian ini maka kita dapat menyimpulkan bahwa komunikasi itu terdiri dari sekurang-kurangnya 5 unsur yakni:
1. Komunikator (pemberi informasi)
2. Pesan
3. Media (saluran)
4. Komunikan (penerima informasi/pesan)
5. Efek (pengaruh).

Teknologi Komunikasi, dan Informasi
Teknologi komunikasi merupakan ruang lingkup ketiga dari sosiologi komunikasi. Mengapa? Berbicara komunikasi, apalagi komunikasi massa tidak bisa kita pisahkan dari persoalan teknologi komunikasi dan informasi. Ingat, pada bagian sebelumnya kita telah membicarakan bahwa teknologi komunikasi merupakan salah satu saluran/channel yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Apa itu teknologi komunikasi? Untuk menyamakan pemahaman kita, mari kita merujuk pada beberapa pandangan para ahli berikut. Menurut Alter (Bungin, 2006 : 30), teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data.
Martin (Bungin, 2006 : 30) mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Berdasarkan definisi tersebut di atas maka kita dapat menyimpulkan bahwa teknologi komunikasi berhubungan erat dengan perangkat keras dan lunak yang dapat digunakan untuk memproses dan mengirimkan informasi.
Sosiologi Komunikasi
Setelah anda memahami konsep-konsep sosiologi dan komunikasi, sekarang apa yang anda ketahui tentang sosiologi komunikasi. Secara sederhana, anda dapat membuat definisi sederhana dengan menghubungkan kedua konsep tersebut.
Namun untuk menyeragamkan pemahaman, tidak ada salahnya kalau anda memperhatikan beberapa pengertian berikut ini. Stephen F. Steele dalam Anne Arundel Community College and The Society for Applied Sociology (2002), sebagaimana dikutip Liliwery (Tanpa Tahun, hal 4), bahwa sosiologi komunikasi adalah studi yang mempelajari perilaku kolektif akibat media.
Selanjutnya, Liliwery sendiri memahami sosiologi komunikasi dalam dua bagian yakni level makro dan mikro. Dalam arti luas (makro), Liliwery berpendapat bahwa sosiologi komunikasi merupakan cabang dari sosiologi yang mempelajari atau menerangkan mengenai prinsip-prinsip keilmuan (ilmu sosial, sosiologi) tentang bagaimana proses komunikasi manusia dalam kelompok atau masyarakat. Sementara dalam artian sempit (mikro), Liliwery mendefinisikan sosiologi komunikasi sebagai cabang dari sosiologi yang mempelajari atau yang menerangkan mengenai prinsip-prinsip keilmuan (ilmu sosial, sosiologi) tentang bagaimana proses komunikasi manusia dalam konteks komunikasi massa dari suatu masyarakat.
Apa kesimpulannya? Ingat, sosiologi komunikasi adalah cabang dari sosiologi. Secara sederhana anda dapat mengatakan bahwa sosiologi komunikasi adalah cabang dari sosiologi yang mempelajari bagaimana proses pertukaran pesan/informasi terjadi dalam konteks masyarakat.
Ranah, Kompleksitas, dan Obyek Sosiologi Komunikasi
Ranah sama dengan domain, atau bisa juga dikatakan sebagai wilayah kerja. Sebagai sebuah disiplin ilmu, sosiologi komunikasi memiliki ranah/domain. Menurut Bungin (2007:36), domain atau ranah sosiologi adalah individu, kelompok, masyarakat, dan sistem dunia. Selanjutnya, ranah-ranah ini juga bersentuhan langsung dengan wilayah lainnya seperti komunikasi, efek media massa, budaya kosmopolitan, proses dan interaksi sosial, dan teknologi informasi dan komunikasi.
Ranah dari sosiologi komunikasi seolah-olah, sama dengan ranah dari sosiologi. Namun, tidaklah demikian. Sosiologi komunikasi tidak mengambil utuh ranah dari sosiologi. Begitu pula dengan komunikasi. Ranah sosiologi komunikasi juga tidak mengambil ranah komunikasi secara keseluruhan.
Lalu, bagaimana hubungan antara ranah sosiologi komunikasi dengan ranah dari sosiologi dan komunikasi? Ternyata, sosiologi komunikasi menjembatani kajian-kajian yang dibicarakan baik dalam bidang ilmu komunikasi maupun sosiologi. Sebagaimana dibahas sebelumnya dalam pengertian sosiologi komunikasi bahwa sosiologi komunikasi bukanlah ilmu yang berdiri sendiri. Ia merupakan salah satu cabang dari sosiologi yang secara khusus membicarakan hal-hal yang berkenaan dengan proses komunikasi dalam masyarakat.
Dengan demikian, kita dapat mengerti bahwa sosiologi komunikasi memperbincangkan berbagai isu berkenaan dengan komunikasi berdasarkan perspektif sosiologis. Misalnya saja, dampak media massa bagi masyarakat, dan sebagainya.
Kompleksitas Sosiologi Komunikasi
Studi sosiologi komunikasi bersifat interdisipliner. Artinya, sosiologi tidak saja membatasi diri pada persoalan komunikasi dan seluk beluknya, tetapi juga membuka diri pada kontribusi disiplin ilmu lainnya seiring dengan perkembangan masyarakat dan kemajuan zaman. Karena bersentuhan langsung dengan berbagai disiplin ilmu, maka dapatlah dikatakan bahwa studi sosiologi komunikasi sedikit rumit atau kompleks.
Studi sosiologi komunikasi ikut dipengaruhi oleh perkembangan berbagai bidang ilmu di sekitarnya mulai dari perkembangan teknologi, budaya, sosiologi, hukum, ekonomi, dan bahkan negara. Bidang ilmu yang paling mempengaruhi perkembangan sosiologi komunikasi adalah teknologi komunikasi dan informasi. Hal ini terjadi karena perubahan dan kemajuan teknologi komunikasi cenderung membawa dampak yang cukup besar terhadap kemajuan dan perubahan pada bidang-bidang ilmu lainnya seperti budaya, ekonomi, dan seterusnya.
Obyek Sosiologi Komunikasi
Anda tentu masih ingat, bukan bahwa objek materiil dari semua ilmu sosial adalah manusia. Sebagai salah satu disiplin ilmu sosial, sosiologi komunikasi juga menempatkan manusia sebagai objek kajian materiilnya.
Mari kita bahas satu per satu. Manusia sebagai objek materiil dari sosiologi komunikasi, berkenaan dengan aktifitas sosial manusia. Kita tahu, manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri. Setiap kita butuh orang lain. Anda masih ingat bukan bahwa salah satu aksioma dalam komunikasi yakni manusia tidak bisa tidak berkomunikasi. Sehingga dalam konteks sosiologi komunikasi, persoalan manusia difokuskan pada interaksi sosialnya dengan manusia lainnya dalam masyarakat.
Selanjutnya, objek formal dari sosiologi komunikasi adalah proses sosial dan komunikasi dalam masyarakat atau interaksi sosial. teknologi telekomunikasi, media dan informatika. Kita tahu, kemajuan teknologi sangat membawa dampak dan perubahan yang besar dalam hampir seluruh aspek masyarakat. Salah satunya media massa. Pengaruh media massa bagi masyarakat tidak bisa terlepas dari kemajuan dan kecanggihan teknologi komunikasi. Efek media massa ikut membentuk berbagai perubahan dalam masyarakat. Sebut saja, ada perubahan pola dan gaya hidup masyarakat, menciptakan perubahan sosial dan pola komunikasi dalam masyarakat, hingga terciptanya komunitas atau masyarakat maya. Selain itu, pengaruh teknologi komunikasi pun dapat merambah ke dunia ekonomi dan hukum.
Daftar Pustaka
1. Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Prenada Media Group.
2. Liliweri, Aloysius. Tanpa Tahun. Bahan Kuliah Sosiologi Media. Kupang: Fisip, Sosiologi.
3. Efendy, O. U., 1997. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.
http://petrusandung.wordpress.com/2010/03/29/hakekat-dan-ruang-lingkup-sosiologi-komunikasi/

Berapa yang Melihat Web ini

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost