a.
Stimulus-Respons
Teori
Stimulus_Respons ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang
sederhana, di mana efek merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu. Dengan
demikian, seseorang dapat menjelaskan suatu kaitan erat antara pesan-pesan
media dan reaksi audience. Prinsip
stimulus-respons ini merupakan dasar dari teori jarum hipodermik, teori klasik
mengenai proses terjadinya efek media massa yang sangat berpengaruh.
b.
Komunikasi
dua tahap dan Pengaruh Antarpribadi
Lazarsfeld
mengajukan gagsan mengenai ‘komunikasi dua tahap’ dan konsep ‘pemuka pendapat’.
Mengacu kepada Sudjaja (2002:5.16), teori komunikasi dua tahap dan konsep pemuka
pendapat memiliki asumsi-asumsi sebagai berikut: (a) Individu tidak terisolasi
dari kehidupan sosial, tetapi merupakan anggota dari kelompok-kelompok sosial
dalam berinteraksi dengan orang lain; (b) Respons dan reaksi terhadap pesan
dari media tidak terjadi secara langsung dan segera, tetapi melalui perantaraan
dan dipengaruhi oleh hubungan-hubungan sosial tersebut; (c) Ada dua proses yang
berlangsung, yang pertama mengenai penerimaan dan perhatian, dan yang kedua
berkaitan dengan respons dalam bentuk persetujuan atau penolakan terhadap upaya
memengaruhi atau penyampaian informasi; (d) aindividu tidak bersikap sama
terhadap pesan media; (e) individu-individu yang berperan lebih aktif (pemuka
pendapat) ditandai oleh penggunaan media massa yang lebih besar.
c.
Divusi
Inovasi
Salah satu
persoalan empiris komunikasi massa adalah berkaitan dengan proses adopsi
inovasi. Hal ini relevan untuk masyarakat yang sedang berkembang maupun
masyarakat maju, karena terdapat kebutuhan yang terus-menerus dalam perubahan
sosial dan teknologi, untuk mengganti cara-cara lama dengan teknik baru.
d.
Teori
Agende-Setting
Agenda-Setting
diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw dalam Publc oinion Quartterly tahun
1972, berjudul The Agenda-Setting Function of Mass Media. Asunsi dasar dari
teori agenda-setting adalah bahwa jika media memberi tekanan pada suatu
peristiwa, maka media itu akan memengaruhi khalayak untuk menganggapnya
penting.
e.
Teori
Dependensi Efek Komunikasi Massa
Teori ini pada
dasarnya merupakan suatu pendekatan struktur sosial yang berangkat dari gagasan
mengenai sifat suatu masyarakat modern, dimana media massa dapat dianggap
sebagai suatu sistem informasi yang memiliki peran penting dalam proses pemeliharaan,
perubahan, dan konflik pada tataran masyarakat, kelompok atau individu dalam
aktivitas sosial.
f.
Spiral of
Silence
Teori ini
menjelaskan bahwa jawaban dari pertanyaan tersebut terletak dalam suatu proses
saling memengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antarpribadi, dan
persepsi individu atas pendaatnya sendiri dalam hubungannya dengan pendapat
orang lain dalam masyarakat.
g.
Information
Gaps
Latar
belakang pemikiran ini terbentuk oleh
arus informasi yang terus meningkat, yang sebagian besar dilakukan oleh media
massa. Secara teoritis peningkatan ini akan menguntungkan setiap orang dalam
masyarakat karena setiap individu memiliki kemungkinan untuk mengetahui apa
yang terjadi di sekelilingnya atau dunia, yang tentunya akan membantu dirinya
dalam memperluas wawasan.
h.
Uses and
Gratifications
Pengunaan (uses)
isi media untuk mendapatkan pemenuhan (gratification) atas kebutuhan seseorang
atau uses and gratification, salah teori dan pendekatan yang sering digunakan
dalam komunikasi. Teori ini tidak mencakup keseluruhan proses, karena sebagian
perilaku audience hanya dijelaskan melalui berbagai kebutuhan (needs) dan
kepentingan (interest) mereka sebagai suatu fenomena mengenai proses
penerimaan.
i.
Teori Uses
and Effects
Menurut
(sendjaja, 2001:5.41), teori uses and effect pertama kali dikemukakan oleh Sven
Windahl (1979), merupakan sitensis antara pendekatan uses and gratifications
dan teori tradisional mengenai efek. Konsep ‘use’ (penggunaan) merupakan bagian
yang sangat penting atau pokok dari pemikiran ini.
j.
Information
Seeking
Donohew dan
Tipton (1973), menjelaskan tentang pencarian, pengindraan dan pemrosesan
informasi, disebut memiliki akar dari pemikiran psikologi sosial tentang
kesesuaian sikap.Salah satu asumsi utamanya adalah bahwa orang cenderung untuk
menghindari informasi yang tidak sesuai dengan image of reality-nya karena
informasi itu bisa saja membahayakannya.
k.
Konstruksi
Sosial Media Massa
Asal mula
konstruksi sosial dari filsafat konstruktivisme, yang dimulai dari
gagasan-gagasan konstruktif kognitif. Gagasan awal dari teori konstruksi sosial
media massa ini adalah untuk mengoreksi teori konstruksi sosial atas relaitas
yang dibangun oleh Berger dan Luckman (1965).
l.
Lasswall
Model
Seorang ahli ilmu
politik Amerika Serikat pada tahun 1948 mengemukakan suatu ungkapan yang sangat
terkenal dalam teori dan penelitian komunikasi massa. Ungkapannya yaitu: siapa
(who); berkata apa (says what); melalui saluran apa (in which channel); kepada
siapa (to whom); dengan efek apa? (with what effect).