5.06.2012

Jabarkan intisari 12 teori efek Komunkasi Massa


a.       Stimulus-Respons
Teori Stimulus_Respons ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana, di mana efek merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu. Dengan demikian, seseorang dapat menjelaskan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience. Prinsip stimulus-respons ini merupakan dasar dari teori jarum hipodermik, teori klasik mengenai proses terjadinya efek media massa yang sangat berpengaruh.
b.      Komunikasi dua tahap dan Pengaruh Antarpribadi
Lazarsfeld mengajukan gagsan mengenai ‘komunikasi dua tahap’ dan konsep ‘pemuka pendapat’. Mengacu kepada Sudjaja (2002:5.16), teori komunikasi dua tahap dan konsep pemuka pendapat memiliki asumsi-asumsi sebagai berikut: (a) Individu tidak terisolasi dari kehidupan sosial, tetapi merupakan anggota dari kelompok-kelompok sosial dalam berinteraksi dengan orang lain; (b) Respons dan reaksi terhadap pesan dari media tidak terjadi secara langsung dan segera, tetapi melalui perantaraan dan dipengaruhi oleh hubungan-hubungan sosial tersebut; (c) Ada dua proses yang berlangsung, yang pertama mengenai penerimaan dan perhatian, dan yang kedua berkaitan dengan respons dalam bentuk persetujuan atau penolakan terhadap upaya memengaruhi atau penyampaian informasi; (d) aindividu tidak bersikap sama terhadap pesan media; (e) individu-individu yang berperan lebih aktif (pemuka pendapat) ditandai oleh penggunaan media massa yang lebih besar.
c.       Divusi Inovasi
Salah satu persoalan empiris komunikasi massa adalah berkaitan dengan proses adopsi inovasi. Hal ini relevan untuk masyarakat yang sedang berkembang maupun masyarakat maju, karena terdapat kebutuhan yang terus-menerus dalam perubahan sosial dan teknologi, untuk mengganti cara-cara lama dengan teknik baru.
d.      Teori Agende-Setting
Agenda-Setting diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw dalam Publc oinion Quartterly tahun 1972, berjudul The Agenda-Setting Function of Mass Media. Asunsi dasar dari teori agenda-setting adalah bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan memengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting.
e.      Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa
Teori ini pada dasarnya merupakan suatu pendekatan struktur sosial yang berangkat dari gagasan mengenai sifat suatu masyarakat modern, dimana media massa dapat dianggap sebagai suatu sistem informasi yang memiliki peran penting dalam proses pemeliharaan, perubahan, dan konflik pada tataran masyarakat, kelompok atau individu dalam aktivitas sosial.
f.        Spiral of Silence
Teori ini menjelaskan bahwa jawaban dari pertanyaan tersebut terletak dalam suatu proses saling memengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antarpribadi, dan persepsi individu atas pendaatnya sendiri dalam hubungannya dengan pendapat orang lain dalam masyarakat.
g.       Information Gaps
Latar belakang  pemikiran ini terbentuk oleh arus informasi yang terus meningkat, yang sebagian besar dilakukan oleh media massa. Secara teoritis peningkatan ini akan menguntungkan setiap orang dalam masyarakat karena setiap individu memiliki kemungkinan untuk mengetahui apa yang terjadi di sekelilingnya atau dunia, yang tentunya akan membantu dirinya dalam memperluas wawasan.
h.      Uses and Gratifications
Pengunaan (uses) isi media untuk mendapatkan pemenuhan (gratification) atas kebutuhan seseorang atau uses and gratification, salah teori dan pendekatan yang sering digunakan dalam komunikasi. Teori ini tidak mencakup keseluruhan proses, karena sebagian perilaku audience hanya dijelaskan melalui berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan (interest) mereka sebagai suatu fenomena mengenai proses penerimaan.
i.         Teori Uses and Effects
Menurut (sendjaja, 2001:5.41), teori uses and effect pertama kali dikemukakan oleh Sven Windahl (1979), merupakan sitensis antara pendekatan uses and gratifications dan teori tradisional mengenai efek. Konsep ‘use’ (penggunaan) merupakan bagian yang sangat penting atau pokok dari pemikiran ini.
j.        Information Seeking
Donohew dan Tipton (1973), menjelaskan tentang pencarian, pengindraan dan pemrosesan informasi, disebut memiliki akar dari pemikiran psikologi sosial tentang kesesuaian sikap.Salah satu asumsi utamanya adalah bahwa orang cenderung untuk menghindari informasi yang tidak sesuai dengan image of reality-nya karena informasi itu bisa saja membahayakannya.
k.       Konstruksi Sosial Media Massa
Asal mula konstruksi sosial dari filsafat konstruktivisme, yang dimulai dari gagasan-gagasan konstruktif kognitif. Gagasan awal dari teori konstruksi sosial media massa ini adalah untuk mengoreksi teori konstruksi sosial atas relaitas yang dibangun oleh Berger dan Luckman (1965).
l.         Lasswall Model
Seorang ahli ilmu politik Amerika Serikat pada tahun 1948 mengemukakan suatu ungkapan yang sangat terkenal dalam teori dan penelitian komunikasi massa. Ungkapannya yaitu: siapa (who); berkata apa (says what); melalui saluran apa (in which channel); kepada siapa (to whom); dengan efek apa? (with what effect).