BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan yang timbul
bersama yaitu adanya hubungan atau kaidah timbal balik yang saling mempengaruhi
yang didalamnya terdapat sikap saling tolong-menolong. Melihat pengertian
kelompok sosial tersebut, sudah sangat jelas bahwa kelompok sosial ini sangat
membantu masyarakat dalam menemukan kesamaan visi dan misi dalam berbagai
kehidupan. Yang merupakan jalan keluar tiap individu untuk mengembangkat minat
dan bakat mereka.
Kelompok sosial pasti
memiliki sebuah kriteria. Terkadang kelompok bingung bagaimana kelompoknya itu
bisa menjadi kelompok sosial seutuhnya. Sehingga kriteria itu sangat penting
untuk membedakannya. Adapun beberapa hal yang menjadi kriteria sebuah kelompok
sosial yakni:
1.
Setiap
anggotanya harus sadar (berada pada kelompok tersebut
2.
Adanya
hubungan timbal balik antara anggota lain dengan yang lainnya
3.
Adanya
beberapa faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan mereka semakin erat
yakni:
a.
Memiliki
tujuan
b.
Memiliki
struktur kelompok
c.
Memiliki
kaidah
d.
Memiliki
sistem
e.
Memiliki
pola pemikiran
f.
Memiliki
proses adaptasi
Dari kriteria tersebut
bilamana dalam sebuah kelompok sudah memennuhinya maka kelompok itu sudah
dikatakan kelompok sosial.
Karena menariknya
pembahasan ini, maka Dosen mata kuliah Sosiologi menugaskan penulis untuk
mencari salah satu kelompok sosial yang
ada dan diidentifikasi kelompok tersebut sesuai dengan fakta dengan
memperhatikan kriteria serta ciri-ciri dari kelompok sosial tersebut. Sehingga
penulis pun mengankat tema yakni: “Kelompok
Pencinta Rubik Makassar Sebagai Salah Satu Kelompok Sosial dalam Menampung
Minat dan Bakat Pencintanya”
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah yang
telah dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut: apakah setiap kelompok
sosial memiliki kriteria dan ciri-ciri yang membedakannya dengan kelompok
sosial yang lain?
C.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi
bagaimana kriteria dan ciri-ciri dari kelompok Pencinta Rubik Makassar (PRM).
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian
ini antara lain :
1.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan pengetahuan bagi pengembangan
sumber daya manusia. Manfaat Praktis
a. Bagi kelompok sosial
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
memberikan informasi bagikelompok
sosial,
khususnya ketua dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya.
b. Bagi mahasiswa
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam interaksi sosial antara masyarakat.
c. Bagi Penulis
Diharapkan hasil penelitian
ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan berfikir dalam rangka menerapkan
teori yang sudah diterima di bangku kuliah dan dapat dijadikan sebagai sarana
pengembangan keterampilan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Laporan Singkat Lapangan
1.
Nama Kelompok yang dijadikan sampel data
Kelompok Pencinta Rubik Makasar (PRM)
2.
Waktu Pengambilan sampel data
a.
Hari : Jumat
b.
Tanggal : 24
September 2010
c.
Pukul : 19.00
3.
Tempat pengambilan sampel data
Di Mall Ratu Indah (MARI), café Layar
4.
Sumber informasi yang diteliti
Ketua Pencinta Rubik Makassar, Hidayat
Nur
B.
Deskripsi Kelompok yang Dijadikan Sampel
Data
1.
Pengantar tentang rubik
Permainan rubik lahir pada tahun 1974 di
Budapest, ibu kota negara Hungaria. Rubik merupakan suatu jenis permainan yang
bentuknya bervariasi, mulai dari rubik kubus, krubik ubus tanpa poros, bola dan
haksagonal. Namun, di antara sekian
jenis rubik itu, rubik kubus dengan dimensi 3 x 3 lebih memperoleh ketenaran
tersendiri dalam pandangan publik. Selain itu, definisi rubik kubus yang lain
merupakan suatu permainan yang terlahir bukan secara biologis melainkan secara
penemuan dan penelitian yang jenius oleh seorang dosen bernama Erno Rubik.
Erno Rubik adalah seseorang dosen di Departemen Desain Interior di Akademi
Seni Terapan dan Kerajinan di Budapest. Beliau memiliki minat dalam geometri
dalam studi tentang bentuk-bentuk 3D, dalam konstruksi dan dalam mengeksplorasi
kemungkinan-kemungkinan yang tersembunyi kombinasi bentuk dan bahan, bukan
hanya secara teori, tetapi juga dalam praktek.
2.
Pencinta Rubik Makassar (PRM)
Kelompok Pencinta Rubik Makassar (PRM)
lahir pada tanggal 15 Maret 2010 di Jln. Hertasning rumah dari ketua PRM yakni
Hidayat Nur. Dengan beranggotakan 26 orang, baik itu laki-laki maupun
perempuan. Rata-rata anggota dari PRM ini berasal dari bangku Sekolah Menengah
Pertama (SMP). Meskipun kebanyakan berada pada bangku SMP, kelompok ini tetap
eksis dalam melaksanakan angenda yang telah direncanakan sebelumnya. Mulai
dari, latihan rutin sebanyak 2 kali seminggu, dan yang paling utamanya
mengikuti perlombaan yang diadakan dari beberapa tingkat daerah. Baik itu kota,
propinsi dan nasional.
PRM merupakan salah satu kelompok yang
beraliran hobi. Di mana kesekuaan, minat dan bakat dari para anggotanya
mengakibatkan mereka bisa membuat kelompok rubik ini.
C.
Deskripsi Kelompok Dihubungkan dengan
Ciri-cirinya
1.
Memiliki Tujuan
Tujuan dari kelompok Pencinta Rubik
Makassar ini adalah untuk menampung hobi, bakat dan minat seseorang yang
berkecimpung dalam permainan rubik, apapun itu.
2.
Memiliki Struktur Kelompok
Struktur kelompok Pencinta Rubik
Makassar ini yaitu:
Ketua :
Hidayat Nur (Mahasiswa UNM, Psikologi)
Sekretaris : Maya Gustiaty (Mahasiswa UNM, Psikologi)
Bendahara : Dewi Astuti Djafar (Mahasiswa UNM, Matematika)
Anggota :
a.
Perguruan Tinggi :
3 orang
b.
SMA :
9 orang
c.
SMP :
11 orang
Jumlah anggota yakni 26 orang
3.
Memiliki Kaidah
Kaidah merupakan rumusan asa yang
menjadi hukum atau aturan yang sudah pasti yang diikat oleh para anggota untuk
menaatinya.
Kaidah yang ada di kelompok PRM ini
yaitu:
a.
Latihan 2 kali seminggu yakni hari Jumat dan Ahad
b.
Jam latihan yakni 16.00 – 18.00 bertempat di MARI, Café Layar
c.
Membawa peralatan latihan (Rubik dan Timer)
d.
Dilarang melakukan aktivitas yang lain selama berjalannya
latihan
e.
Iuran tiap pertemuan sebesar Rp 5.000,- (untuk makan)
4.
Memiliki Pola Prilaku
Melihat anggota yang ada dalam struktur
kelompok di atas, yakni banyaknya anggota yang berstatus pelajar sehingga
rata-rata pola prilakunya masih nuansa remaja. Di mana mereka masih ditegur
bila melakukan kesalahan, masih mencari jati diri sehingga pola pemikirannya
masih labil, serta daya tangkapnya masih perlu dilatih.
5.
Memiliki Sistem
Sistem yang dipergunakan oleh kelompok
Pencinta Rubik Makassar (PRM) adalah mengerjakan sesuatu secara bersama-sama
untuk melakukan suatu maksud. Jadi, dengan adanya rasa empati yang tinggi yang
ditanamkan sejak awal dari seluruh lapisan internal maka persoalan yang sering
terjadi seperti pengadaan rubik yang berkualitas dan mahal, serta timer yang
dipergunakan untuk mengasah kecepatan waktu dalam bermain rubik, semua itu
diadakan dengan modal anggota sendiri yang berasal dari bantuan orang tua
anggota, serta sumbangan dari anggota. Sehingga persoalan ini dapat
diselesaikan. Inilah sistem kebersamaan yang dicanangkan dan dipergunakan oleh
PRM untuk tetap eksis.
6.
Memiliki Proses Adaptasi
Proses adaptasi yang dibangun oleh para
anggota PRM yakni bagaimana mereka dapat berbagi bersama, kepada anggota lain
baik itu yang berhubungan dengan rubik seperti penyelesaian cepat dan efektif
bermain rubik, maupun yang berada di luar rubik seperti masalah keluarga,
sekolah, dan lain-lain.
D.
Peranan Kelompok dalam Kehidupan Sehari-hari
Dari penjelasan Hidayat Nur bahwa,
tantangan untuk berusaha menguasai permainan ini, yakni untuk dapat
mengembalikan seluruh enam sisi kubus menjadi warna aslinya, memiliki efek
hipnotis pada beragam individu yang luar biasa tanpa mengenal batasan umur,
pekerjaan, kekayaan, dan kedudukan sosial. Namun anak muda, anak sekolah dan
mahasiswa, yang berada dibarisan terdepan dalam membuat gerakan besar-besaran
perkembangan rubik yang melanda dunia. Mereka adalah orang-orang yang terbukti
paling ahli dalam memecahkan teka-teki, mengatur kompetisi rubik, dan yang
paling terpenting adalah bahwa mereka rela menderita sakit pegelangan tangan
untuk bermain terus-menerus selama berjam-jam dan bahkan berhari-hari dengan
sebuah teka-teki dimensi nan misterius itu.
Lanjutnya, memang secara biologis,
permainan rubik dapat dirasakan manfaatnya. Pertama, melatih saraf sensorik,
ketika kita belajar mengenali warna dan pola dari bentuk 3D rubik. Kemudian,
saraf motorik juga akan terlatih, karena koordinasi jari-jari tangan dalam
bermain, terutama dalam melakukan speedcubing
(bermain dengan kecepatan tinggi). Lebih jauh, rubik akan melatih daya
ingat kita ketika kita bermain melakukan memorisasi pola-pola tertentu
untukmenyelesaikan rubik yang teracak. Dan yang terakhir, permainan ini akan
melatih logika geometri atau susunan bangun dalam kerangka otak bermain rubik
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
mata kuliah Sosiologi ini tepat pada
waktunya. Tak lupa pula penulis haturkan salam dan shalawat kepada junjungan
kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam gelap gulita menuju
alam yang terang benderang.
Dalam tugas individu ini, banyak kendala yang dihadapi
oleh penulis. Namun, semua itu dapat diatasi melalui bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen
mata kuliah sosiologi yang memberikan banyak modal pemikiran dan pemahaman yang
singkat padat dan jelas.
serta kepada
Ketua PRM, Hidayat Nur yang telah memberikan banyak informasi mengenai kelompok
Pencinta Rubik Makassar, dan semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas individu ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penelitian ini
masih banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan berikutnya. Akhir kata, semoga
Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua. Amin.
Makassar, 28 September 2010
Penulis
|
|
KELOMPOK PENCINTA RUBIK MAKASSAR SEBAGAI SALAH
SATU KELOMPOK SOSIAL DALAM MENAMPUNG
MINAT DAN BAKAT PENCINTANYA
MUHAMMAD FADHLY ALI
E31110267
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2010